Nikmat yang tak putus2..

Febuari, maret, april, mei, juni...
setiap hari aku hanya menghitung hari. hal yang sia-sia memang! tapi aku selalu berharap hal-hal yang aku lakukan setiap hari tidak menjadi hal yang sia-sia. aku selalu berusaha agar apa yang aku lakukan hari ini ada hasilnya walaupun sedikit saja.  sebelum tidur aku selalu mengingat apa yang telah aku lakukan seharian ini.  terkadang memang melelahkan, sangat melelahkan.

Ibuku selalu bilang, mengerjakan sesuatu itu harusnya diikuti dengan rasa senang dan ikhlas. jika bosan, berhenti, jika capek istirahat, jika ingin refreshing silahkan lakukan dan jika ingin bekerja lakukan dengan senang.  pembimbingku dulu juga berkata, ada kalanya kita merasa bosan dengan pekerjaan kita, boleh saja kita meninggalkannya untuk beberapa saat, tapi tidak untuk ditinggalkan terlalu lama, istirahat sejenak, tinggalkan sejenak, lalu kembali dengan semangat yang lebih tinggi.  semua itu memang benar, benar sekali adanya.

lagi-lagi hal ini gara-gara skripsi, skripsi, skripsi, dan skripsi. 7 kata yang benar-benar selalu menari tor-tor di benakku.  apakah aku membencinya? tidak! sama sekali tidak. aku justru menikmati masa-masa ini. masa-masa transisi dimana sifat ingin bermalas-malasan ini bertarung dengan keinginan untuk cepat menyelesaikan semuanya. pernah satu kali aku bosan, sangat bosan! ya! tanpa basa-basi akupun meninggalkannya, mungkin selama sepekan saja.  sekembalinya aku, semangat yang baru sungguh menggebu!

kini, aku mulai menghitung hari! step by step sudah aku jalani, mulai dari penyusunan proposal, penelitian di lab, penghitungan data, penyusunan pembahasan, perbaikkan bab demi bab, dan terakhir pembuatan makalah hasil penelitian alias makalah seminar.  masih ada dua langkah lagi yang harus dilalui, yaitu seminar hasil dan sidang.  dua hal ini membuatku sungguh gugup, senang, sedih, stres dan lain-lain.  tentu saja ada-ada saja yang menghalang-halangi jalan. seperti tidak sempat konsultasi dengan pembimbing. maklumlah, kerikil-kerikil kecil ini membuat kakiku semakin kebal, tebal, kapalan tapi kuat menahan tajamnya jalan.

Aku selalu memohon semoga saja jalanku ini lancar, tidak ada halangan apapun dan diberkahi. Tuhan, hanya Engkau, kedua orang tuaku, adik-adikku, dan dia saja yang tau betapa rapuhnya aku ketika aku tau banyaknya lembar-lembar yang berserakan dikamarku.  orang tuaku yang terus menerus memompa semangatku dari jauh, adikku yang selalu cerewet dan dia yang selalu membantuku, yang tau bagaimana letihnya aku mengerjakan semua ini.  tapi semua itu terbayar dengan tahajud yang kadang-kadang malas ku lakukan.

Tuhan, kadang aku merasa sangat egois dengan meminta ini itu dengan-Mu, aku selalu saja meminta yang baik-baik, padahal aku kadang jarang bersyukur dan bersabar dalam usahaku ini, tapi Engkau selalu berbaik hati menenangkanku, Engkaupun selalu berbaik hati melancarkan jalanku hingga hari ini. dasar saja aku yang kurang menyadarinya. Ah, Tuhan, andai saja semua orang tau bahwa sebenarnya akupun takut menghadapi tugas akhir kuliahku ini... tapi aku selalu berusaha sekuat tenaga dan pikiranku untuk mensyukurinya..

Semua itu harus aku lalui,.
Tidak ada yang membuatku kuat selain keluargaku.. Tuhan, aku selalu berharap Engkau selalu disampingku, setidaknya membuatku merasa berarti mengerjakan ini semua. Masa-masa sempit ini aku berharap agar rasa syukur dan sabar itu membuat semua urusanku menjadi luas..

Tuhan, tak mengapa aku bukanlah orang pintar, setidaknya aku termasuk kedalam orang-orang yang beruntung. Beruntung bisa memiliki-Mu yang selalu mendengarkan dan mengabulkan doa-doaku, beruntung bisa memiliki keluarga yang mendukungku dan selalu mendoakan yang terbaik untukku dan membuatku menjadi berarti, dan beruntung memiliki dia yang senantiasa dengan ikhlas hati mengingatkanku dalam kebaikkan dan membantuku...

Semua itu anugerah, maka nikmat mana lagi yang aku ingkari...

Komentar