Flash back..
Bismillah..
Rabb, dr dlu aku sadar. Engkau selalu tidak mengabulkan apa yang akuninginkan. Dimulai dr aku yg ingin sekali kuliah di kesehatan/informatika, Engkau arahkan ke Pertanian. Lalu aku ingin bekerja mjd pegawai bank sbg FL, Engkau masukkan ke marketing dg target diluar dugaan. Hingga berlanjut aku ingin menikah, menambatkan hati, berhenti mencari, meyakinkan diri pada orang yg sungguh hmba sayang hingga hari ini, malah Engkau belokkan hatinya, Lalu resign dan berharap mdapat pekerjaan bagus, belum pula Engkau berikan.
Rabb... Semua yg kumau, tak tertuju pada kenyataan. Mencoba utk menerima semua, pedih awalnya, bukan tanpa air mata dan pertanyaan 'mengapa harus aku?'.. Tapi karena Engkau sebaik baik penulis skenarionya..
Kini, pelan pelan aku bersyukur. Otak ini mulai berpikir. Dibalik itu semua, kasih sayangMu luar biasa. Kau tak izinkan kuliah di kesehatan/informatika, mgkn baru lulus skrg jika itu terjadi. Tak kau izinkan bkrja bank sbg FL, mgkn banyak kesalahan berkas atau selisih uang jika itu terjadi. Tak kau izinkan menikah dg lelaki pujaan hati, mgkn memang dy bukan yang terbaik untuk ku tp untuk orang lain. Utk yang terakhir ini, masalah jodoh, belum bisa pastikan. Karena takdir yg satu ini, belum bisa di simpulkan. Apakah ini ujian atau halangan. Apakah ini hukuman atau sedikit gelombang dalam suatu hubungan. Lalu, tak Kau izinkan lg mdapatkn pekerjaan yg menyita waktu, mungkin jika aku bekerja takkan bisa aku menjadi wanita seutuhnya. Mgkn jika aku kerja, takkan bisa aku hijrah, mgkn jika aku kerja, takkan tergapai dg sempurna syurga di tangan suami ku nanti..
° ° °
Bukankah Engkau sudah begitu baik? Lalu aku selalu saja menyalahkan takdir. Bertanya ini itu, kenapa harus aku. Kenapa bukan orang lain saja. Kenapa bertubi tubi Kau beri ujian seberat ini.. Kenapa?
Seperempat abad sudah ku menghirup oksigen scr gratis, menikmati duniamu scr gratis...
Angka 27 ke 25 kali. Sudah banyak nominalnya. Banyak pula kesalahannya, banyak pula permintaannya.. Lalu apa yang telah kuberi pada orang disekitarku? Ibu bapak keluarga?
Rabb, tak lagi aku berharap. Ku taruh sepenuhnya hatiku pada Mu, ku jaminkan seluruh masa depanku pada Mu, ku serahkan rezekiku pada Mu. Hitungan matematika Mu takkan pernah meleset seperti Eistein. Aku jalani masa setelah ini mengukuti pergerakan angin.. Kemana dia membawaku, kesitulah aku akan pergi,..
Jika dulu aku punya rencana besar di 2017. Menikah dg orang yang bisa saling menopang dari awal kejayaan, punya rumah sederhana dengan taman kecil supaya setiap malam aku bisa mengagumi bintang2 langit Mu, lalu punya usaha berkah utk membuka pintu rezeki Mu. Membesarkan anak anak dengan tanganku sendiri, melayani suami dengan tanganku sendiri. Mimpi sederhana itu tetap ada, walau entah dengan siapa aku akan mewujudkannya sedikit demi sedikit..pelan pelan.
Apalah dayaku tanpa persetujuan dari Mu. Wlwpun aku tidak tau apa yg akan terjadi, semoga kebaikan selalu datang dan keburukan akan menghilang.. Tak ada harapan lain selain Engkau beri kesehatan. Bukan lagi pernikahan, bukan lagi pekerjaan, bukan lagi rezeki yg bergelimangan.. Bukan.
Jika dengan ikhlas saja sudah cukup, maka ku ikhlaskan rencana besarku pada Engkau Yang Maha Membenarkan. Apapun yang akan terjadi, entah itu dia kembali atau Engkau ganti dengan yang baru, semoga kata2 ikhlas selalu menyertaiku.. Jangan dekatkan aku pada orang yg salah krn aku tak mau mencintai orang yang salah. Aku tak mau menjadi pilihan, tapi aku mau menjadi tujuan.
Semoga 2016 adalah tahun terakhir dimana Engkau berikan ujian yang luar biasa ini. Jika nanti Engkau berikan lagi, semoga aku bisa menghadapinya berdua, bersama orang yang sudi menerima disaat aku tidak punya apa apa...
Tak banyak yg aku mau Rabb.. Semoga saja dia nanti bisa menjadi sahabat, pendengar yg baik, membimbing aku yang hina ini, yang terpenting adalah dia bisa membuatkan aku rumah di salah satu jannah Mu... Sekali lagi terima kasih sudah selama ini Engkau izinkan aku menikmati semuanya selama ini, selama umur yang sudah tidak muda lagi ini..
Jika 2015 Engkau beri aku kebahagiaan tak terbatas, 2016 ujian dan cobaan yg membuat mentalku kuat, semoga 2017 adalah awal yg baik utk bisa aku mulai..
Dg jaminan inna shalatii, wanusukii, wamahyaya, wamahmatii, lillahi rabbil 'alamin... Semoga, semoga ya Allah... Semoga Engkau selalu memberi apa yang benar benar aku butuhkan, bukan yg aku inginkan..
With love,
Ira yang pny byk impian tapi belum bisa mewujudkan.. ❤
Bismillah..
Rabb, dr dlu aku sadar. Engkau selalu tidak mengabulkan apa yang akuninginkan. Dimulai dr aku yg ingin sekali kuliah di kesehatan/informatika, Engkau arahkan ke Pertanian. Lalu aku ingin bekerja mjd pegawai bank sbg FL, Engkau masukkan ke marketing dg target diluar dugaan. Hingga berlanjut aku ingin menikah, menambatkan hati, berhenti mencari, meyakinkan diri pada orang yg sungguh hmba sayang hingga hari ini, malah Engkau belokkan hatinya, Lalu resign dan berharap mdapat pekerjaan bagus, belum pula Engkau berikan.
Rabb... Semua yg kumau, tak tertuju pada kenyataan. Mencoba utk menerima semua, pedih awalnya, bukan tanpa air mata dan pertanyaan 'mengapa harus aku?'.. Tapi karena Engkau sebaik baik penulis skenarionya..
Kini, pelan pelan aku bersyukur. Otak ini mulai berpikir. Dibalik itu semua, kasih sayangMu luar biasa. Kau tak izinkan kuliah di kesehatan/informatika, mgkn baru lulus skrg jika itu terjadi. Tak kau izinkan bkrja bank sbg FL, mgkn banyak kesalahan berkas atau selisih uang jika itu terjadi. Tak kau izinkan menikah dg lelaki pujaan hati, mgkn memang dy bukan yang terbaik untuk ku tp untuk orang lain. Utk yang terakhir ini, masalah jodoh, belum bisa pastikan. Karena takdir yg satu ini, belum bisa di simpulkan. Apakah ini ujian atau halangan. Apakah ini hukuman atau sedikit gelombang dalam suatu hubungan. Lalu, tak Kau izinkan lg mdapatkn pekerjaan yg menyita waktu, mungkin jika aku bekerja takkan bisa aku menjadi wanita seutuhnya. Mgkn jika aku kerja, takkan bisa aku hijrah, mgkn jika aku kerja, takkan tergapai dg sempurna syurga di tangan suami ku nanti..
° ° °
Bukankah Engkau sudah begitu baik? Lalu aku selalu saja menyalahkan takdir. Bertanya ini itu, kenapa harus aku. Kenapa bukan orang lain saja. Kenapa bertubi tubi Kau beri ujian seberat ini.. Kenapa?
Seperempat abad sudah ku menghirup oksigen scr gratis, menikmati duniamu scr gratis...
Angka 27 ke 25 kali. Sudah banyak nominalnya. Banyak pula kesalahannya, banyak pula permintaannya.. Lalu apa yang telah kuberi pada orang disekitarku? Ibu bapak keluarga?
Rabb, tak lagi aku berharap. Ku taruh sepenuhnya hatiku pada Mu, ku jaminkan seluruh masa depanku pada Mu, ku serahkan rezekiku pada Mu. Hitungan matematika Mu takkan pernah meleset seperti Eistein. Aku jalani masa setelah ini mengukuti pergerakan angin.. Kemana dia membawaku, kesitulah aku akan pergi,..
Jika dulu aku punya rencana besar di 2017. Menikah dg orang yang bisa saling menopang dari awal kejayaan, punya rumah sederhana dengan taman kecil supaya setiap malam aku bisa mengagumi bintang2 langit Mu, lalu punya usaha berkah utk membuka pintu rezeki Mu. Membesarkan anak anak dengan tanganku sendiri, melayani suami dengan tanganku sendiri. Mimpi sederhana itu tetap ada, walau entah dengan siapa aku akan mewujudkannya sedikit demi sedikit..pelan pelan.
Apalah dayaku tanpa persetujuan dari Mu. Wlwpun aku tidak tau apa yg akan terjadi, semoga kebaikan selalu datang dan keburukan akan menghilang.. Tak ada harapan lain selain Engkau beri kesehatan. Bukan lagi pernikahan, bukan lagi pekerjaan, bukan lagi rezeki yg bergelimangan.. Bukan.
Jika dengan ikhlas saja sudah cukup, maka ku ikhlaskan rencana besarku pada Engkau Yang Maha Membenarkan. Apapun yang akan terjadi, entah itu dia kembali atau Engkau ganti dengan yang baru, semoga kata2 ikhlas selalu menyertaiku.. Jangan dekatkan aku pada orang yg salah krn aku tak mau mencintai orang yang salah. Aku tak mau menjadi pilihan, tapi aku mau menjadi tujuan.
Semoga 2016 adalah tahun terakhir dimana Engkau berikan ujian yang luar biasa ini. Jika nanti Engkau berikan lagi, semoga aku bisa menghadapinya berdua, bersama orang yang sudi menerima disaat aku tidak punya apa apa...
Tak banyak yg aku mau Rabb.. Semoga saja dia nanti bisa menjadi sahabat, pendengar yg baik, membimbing aku yang hina ini, yang terpenting adalah dia bisa membuatkan aku rumah di salah satu jannah Mu... Sekali lagi terima kasih sudah selama ini Engkau izinkan aku menikmati semuanya selama ini, selama umur yang sudah tidak muda lagi ini..
Jika 2015 Engkau beri aku kebahagiaan tak terbatas, 2016 ujian dan cobaan yg membuat mentalku kuat, semoga 2017 adalah awal yg baik utk bisa aku mulai..
Dg jaminan inna shalatii, wanusukii, wamahyaya, wamahmatii, lillahi rabbil 'alamin... Semoga, semoga ya Allah... Semoga Engkau selalu memberi apa yang benar benar aku butuhkan, bukan yg aku inginkan..
With love,
Ira yang pny byk impian tapi belum bisa mewujudkan.. ❤
Komentar
Posting Komentar
tiNgkYuh foR aLL