Bismillah.
Lama blog ditinggal. Bahkan Agustus kemaren pun gak berani bukak blog, gak berani nulis apapun, gak merani merekam jejak apapun. Tapi berhubung 2017 sudah hampir habis, dan kalender 2018 sudah ada dirumah (ini serem), maka aku putuskan untuk flash back 2017.
Aku ingin sekali flash back 2017, tapi kutahan saja. nanti saja diwaktu yang tepat aku tulis semuanya, supaya tau bagaimana ending ceritanya.
Allah Maha Baik, yaa tentu saja!
Aku bersyukur..
Aku bersyukur berada dalam lingkungan yang inshaaAllah baik.
Aku bersyukur berada dalam pilihan yang inshaaAllah baik.
Aku berterima kasih...
Terima kasih kepada Allah, Tuhanku satu satunya, yang membuatku menjadi srikandi manis berhati lembut namun tegas.
Terima kasih kepada Allah, tempatku mengadu, selalu kurepotkan setiap harinya.
Terima kasih kepada Allah, yang menjagaku, tak tega mempertemukanku dengan orang tak baik walau hanya semenit saja.
Terima kasih yaaaa... Semoga aku bisa meredam sifat buruk ini.
Semoga ini tidak jadi hal yang bisa menyombongkanku.
Aku bersyukur..
Tahun ini aku bertemu dengan orang-orang yang baik.
Aku bersyukur..
Ujian ini begitu hebat, bekal untuk nanti-nanti jadi istri dan ibu yang kuat.
Aku bersyukur..
Aku berada dalam pilihan-pilihan yang kuanggap semuanya baik.
Ya Allah maaf, aku terlalu terharu..
Boleh aku minta popcorn untuk jadi penonton film mereka?
Dear ukhti yang aku harap bisa menjadi pribadi lebih baik, kali ini, izinkan aku tertawa.. izinkan aku menjadi penonton karena kecerobohan dan kesombonganmu duhai ukhti yang mempesona pada masanya... seharusnya kau tau bahwa QS Azzalzalah 7-8 itu benar adanya...
Ukhti, aku tak baik, aku belum baik, aku takkan bisa menjadi sebaik ibunda Khadijah ra. ku harap kau juga begitu. Jangan lagi kau ulang berbahagia dengan menyingkirkan orang lain, karena itu tak baik ujungnya duhai ukhti yang punya nametag yang lebih dulu kumiliki. Tak perlu kita busungkan dada kita, diam adalah cara paling baik. Tak perlu bicara, biarlah Tuhan kita yang bicara, dan sekarang kau saksikan sendiri semuanya, bukan?
Regards,
Ira yang sedang menata masa depan tanpa dendam dan berharap selalu disayang Tuhan..
Lama blog ditinggal. Bahkan Agustus kemaren pun gak berani bukak blog, gak berani nulis apapun, gak merani merekam jejak apapun. Tapi berhubung 2017 sudah hampir habis, dan kalender 2018 sudah ada dirumah (ini serem), maka aku putuskan untuk flash back 2017.
Aku ingin sekali flash back 2017, tapi kutahan saja. nanti saja diwaktu yang tepat aku tulis semuanya, supaya tau bagaimana ending ceritanya.
Allah Maha Baik, yaa tentu saja!
Aku bersyukur..
Aku bersyukur berada dalam lingkungan yang inshaaAllah baik.
Aku bersyukur berada dalam pilihan yang inshaaAllah baik.
Aku berterima kasih...
Terima kasih kepada Allah, Tuhanku satu satunya, yang membuatku menjadi srikandi manis berhati lembut namun tegas.
Terima kasih kepada Allah, tempatku mengadu, selalu kurepotkan setiap harinya.
Terima kasih kepada Allah, yang menjagaku, tak tega mempertemukanku dengan orang tak baik walau hanya semenit saja.
Terima kasih yaaaa... Semoga aku bisa meredam sifat buruk ini.
Semoga ini tidak jadi hal yang bisa menyombongkanku.
Aku bersyukur..
Tahun ini aku bertemu dengan orang-orang yang baik.
Aku bersyukur..
Ujian ini begitu hebat, bekal untuk nanti-nanti jadi istri dan ibu yang kuat.
Aku bersyukur..
Aku berada dalam pilihan-pilihan yang kuanggap semuanya baik.
Ya Allah maaf, aku terlalu terharu..
Boleh aku minta popcorn untuk jadi penonton film mereka?
Dear ukhti yang aku harap bisa menjadi pribadi lebih baik, kali ini, izinkan aku tertawa.. izinkan aku menjadi penonton karena kecerobohan dan kesombonganmu duhai ukhti yang mempesona pada masanya... seharusnya kau tau bahwa QS Azzalzalah 7-8 itu benar adanya...
Ukhti, aku tak baik, aku belum baik, aku takkan bisa menjadi sebaik ibunda Khadijah ra. ku harap kau juga begitu. Jangan lagi kau ulang berbahagia dengan menyingkirkan orang lain, karena itu tak baik ujungnya duhai ukhti yang punya nametag yang lebih dulu kumiliki. Tak perlu kita busungkan dada kita, diam adalah cara paling baik. Tak perlu bicara, biarlah Tuhan kita yang bicara, dan sekarang kau saksikan sendiri semuanya, bukan?
Regards,
Ira yang sedang menata masa depan tanpa dendam dan berharap selalu disayang Tuhan..
Komentar
Posting Komentar
tiNgkYuh foR aLL