Assalamualaikum gaes.. sudah September saja gaes...
Ramadhan sudah lewat. dan alhamdulillah, target untuk khatam al quran has done! i'm so happy. Banyak yang terjadi pada tahun ini dari terakhir aku tulis kemaren gaes (Mei 2018). Mau ngakak tapi takut kesilep lalet. mau nangis tapi takut jadi mutiara.. :D
Flash back gaesss...
Juni, ramadhan dateng. Fokus ibadah, bener-bener fokus. Dan Alhamdulillah Ramadhan di Lahat, masih dibangunin Ibu, masih dimasakin Ibu, masih dimarahin Ibu karena buat kue nastar keijoan. Lebaran di Lahat dan sepi bingit. Mungkin acara ulang tahun lebih rame daripada silaturahmi. Hem.
Juli, ada orang kerumah gaess. Lelaki gak terlalu tampan dan mapan (masih proses katanya, okelah, aamiin). Kaka tingkat yang NEVER sama sekali NEVER dipikiran aku bakalan mau sama aku. Tapi keknya wajar dia suka sama aku, selain cantik, aku juga pinter nawar di pasar 16. Masa-masa ini adalah masa-masa deg-deg an. Setelah gagal sama si anu yang sudah merasa paling ganteng itu, ini kali kedua si Bapak ketemu sama orang yang mau serius sama aku. Alhamdulillah, dulu belom sempet bicara serius. Itu artinya, yang sekarang adalah dia lelaki pertama yang berbicara secara gentle sama bapak. Deg-deg an gaesss. Lebih serem dari sidang penelitian.
Agustus, gini amat rasanya mau nikah dengan modal Bismillah. Tantangannya bejibun. Nyaris nyerah dan frustasi. Modalnya cuma bisa berdoa. Kita bisa apa selaen pasrah. Semoga hati kedua orang tua kita dilembutkan, dibukakan mata hatinya. Finally, 19 Agustus 18 resmi lamaran. Tentu saja setelah drama cari wajik dan dodol yang diminta oleh ibu. Dan cincin yang kekecilan tapi untung Pertamina pasti pas.
Siapa kira Agustus ini bisa lamaran. Berkat niat yang memang pingin nikah tapi ga tahu harus sama siap. Ujung-ujungnya cuma bisa pasrah. Ditambah keraguan dari orang tua awal-awalnya. Ah, hanya Allah yang tahu bagaimana rasanya campur aduk.
Kalo diinget lagi, dimana aku sejak 4 tahun terakhir ini. Agustus 2014? 2015? 2016? 2017? Siapa yang kira aku akan menikah. Dulu kalo sholat sering ngelamun, "Ya Allah, aku mau seandainya bisa milih, aku mau nanti nikah sama orang yang inisialnya sama dg aku, yaitu "I". Tapi kok mustahil y dengan orang bejibun banyak didunia ini. Berapa besar peluang kemungkinan untuk nikah dengan orang yang inisialnya "I". Andai ya Allah, andai bisa"
Duh, susah mikirnya, jurnal internasional kalah! Bagaimana mungkin peluang 0,0000001% itu bisa terwujud. Ibarat mau dapet anak kembar tapi gennya tidak ada dari tujuh turunan sebelumnya. Ah, mudah bagi Allah, tapi otakku terbatas untuk mikirnya.

Semoga Engkau menjaga hati kami ya Allah. Beneran niat kami menikah untuk membentengi diri kami. Semoga Engkau ridho. Semoga Engkau melancarkan semuanya. Semoga Engkau membukakan pintu rejeki kami berdua dan keluarga kami berdua.
Terima kasih karena telah mengirimkan lelaki baik yang berani bertanggung jawab terhadap apa yang telah dia lakukan dan apa yang akan dia lakukan. Semoga dia selalu sabar terhadapku. Dapat menjadi imamku. Dapat menjadi pahlawanku. Dapat menjadi teman setiaku dimanapun kapanpun dan bagaimanapun keadaanku. Dapat menjadi penyejuk hatiku. Dapat menjadi inspirasiku. Dan dapat menjadi semua yang aku butuhkan.. aamiin ya rabbal a'lamin...
Aku bersyukur atas pilihan-Mu,..
Dear jodoh yang lagi sibuk cari duit, semoga selalu sehat, selalu kuat, selalu sabar, selalu lancar rejekinya. Jangan lupa sholat jumat, iqro di khatamin lagi, kurangin minum kopi, tidur dan istirahat yang cukup dan semoga pencernaannya selalu lancar... Sabar, yakinlah rejekinya balik lagi karena di habiskan untuk niat baik. InsyaaAllah aku akan menemani kamu bagaimanapun keadaannya. Semoga aku juga bisa sabar. aamiin..
With love,
Ira yang lagi sibuk buat tugas kuliah dan pusing kapan masuk kerja.
Komentar
Posting Komentar
tiNgkYuh foR aLL