Permintaan Konyol (1)

Sempet musuhan sama yang namanya blog, sampe dia sawangan kayak sudut kamar aku. Mungkin pada saat itu karena akupun memusuhi yang namanya twitter, path, dan lain-lain. Kalo inget masa itu, aku merasa bodoh. Tidak menyesal sama sekali. Justru bersyukur. Memang sesuatu yang salah pada awalnya mungkin terlihat benar, namun pada akhirnya akan selalu salah. Dan sebaliknya, sesuatu yang benar pada awalnya mungkin akan terlihat salah, namun pada akhirnya hal yang benar akan selalu benar. That's right!

Tuhan,.
Hingga saat ini aku masih inget betul bagaimana rapuhnya aku dulu. Sebenernya bukan bermaksud mengingat-ngingat. Tapi justru karena itu aku bisa menjadi seperti sekarang. Ada yang bilang, lupa adalah ketika kamu ingat, maka kamu akan merasa biasa saja. So do i...! Yeay! :D

Aku masih inget betapa pedihnya mataku karena nangis tiap malem, tanya ini itu menyalahkan diri sendiri. Alhamdulillahnya, aku tidak pernah menyalahkan-Mu. Ditambah lagi ujian waktu itu adalah belum bekerja. Subhanallah... Aku masih inget, aku pernah baca disalah satu postingan bahwa tahajud adalah tahu-tahu hajad terwujud. Aku senang :D

Hingga akhirnya pada satu titik. Titik dimana aku sudah "i don't care" dengan yang namanya ah sudahlah nikahnya nanti-nantilah, aku mau kuliah lagi dulu saja, mana tahu bisa ke Jepang (pada saat itu ada beasiswa double degree tapi syaratnya toefl 500 hahaha). Atau aku mau urusin bisnis dulu ah sambil kuliah, mana tahu bisa besar sebesar jidat aku. Atau aku mau maen-maen dulu sama iing jalan-jalan ah ke Jogja. terus kami tabung biar bisa jalan-jalan dan makan-makan terus. Karena memang kami suka jalan-jalan dan makan-makan. What everlah sama berat badan, bodoo amat, pacar jg gak ada, gak ada yang protes. Mueheheheee.... Jadi tiap hari sebelum kuliah perdana dimulai, aku jalan-jalan terus sama iing. Malahan kami motoran kesana-kesini, jauh-jauh pula. ih, strong sekalee kalian!

Bukan cuma sama iing sih, tapi sama teman-teman sejomblo an yang laen. Anehnya diusia yang dinilai sudah pantes gendong anak, kami malah masih maen di GOR makan seblak sm ceker pedes. Bodo amat lah! Tapi kalo ngumpul sering bilang "Eh, si anu kawin, kita kapan?". Terus-terusan ditanggepin iing dengan jawaban "Nikah dolooooooo, kawin belakangan, mudah!" 

Sambil lirik sana lirik sini mana tahu pas makan ceker pedes ada lelaki tampan nan mapan nan muda nan ganteng. Hasilnya? ya gak ada lah. Lelaki mapan itu hanya milih 2 bagian, pertama dia pasti keturunan horangkayah. kedua kalo bukan keturunan horangkayah, dia pasti sudah tua.. :D Lelaki tampan tapi mapan tapi muda itu tidak ada. Lelaki muda itu baru mau mapan. Kalo sudah mapan berarti dia sudah suami orang. Mau jadi radikal bebas yang keberadaannya jadi ancaman dimana-mana? Wallahualam, jangan sampe. Di blacklist loh dari agama. Dipecat tanpa hormat. 

Kadang sedih, tiap ditanya orang kapan ira, kapan, kapan, kapan, jawabnya kapan kapan kita berjumpa lagi. Hem.. Jawabnya "doakan saja, segera, tahun ini paling lambat tahun depan aamiin" wkwkwk walau belom tahu sama siapa, memangnya siapa yang mau melamar dalam jangka waktu secepat itu. Bodo amat lah. Apalagi kalo teman ibu kerumah terus bilang "semoga cepet ya ra" aku tetap jawab dengan jawaban andalan "aamiin kabulkan ya Allah aamiin" walau belom tahu bayangnya pun masih burem, klise dan ....... gak ada bayangan sama sekali! Ada sih beberapa satu dua tiga empat lima yang deket, tapi hati aku masih ragu dan bilang bener gak ya bener gak ya.. :(

Jangankan mikir punya anak berapa, mikir kapan nikah dan dengan siapa akan nikah pun sudah bodo amat. Masih mau maen ah jauh-jauh sama yang laen, masih mau makan-makan sama yang laen, masih mau pusing sama tugas kuliah lagi, masih mau bisnis lagi ketemu orang baru. Pokoknya menikmati masa-masanya. dimasa-masa begitu aku tetap berdoa, tahajud semoga dipertemukan dengan orang yang tepat. aku sudah tidak mau milih lagi. biarin Tuhan yang milih, aku terima saja. Aku sampe berdoa kek begitu loh. hahaha

Etapi tapi tapi tapi tapi...
Ditengahnya lagi asyik jalan-jalan, makan-makan, dikirimlah orang yang entah darimana. Padahal aku lagi menikmati jalan-jalan aer terjun, bukit berbunga, bukit berbatu, sawah-sawah, sungai-sungai, tempet-tempet hits di Lahat. But, Allah has own stories :D Mungkin Allah bilang "Sudah Ra, sudah saatnya kamu tidak melipir-lipir ngabisin waktu dan duit jajan". 

Malah aku sempet shalat istikaharah 7 hari beruntun untuk meyakinkan jawaban "Ini serius ya Allah? serius ya? Beneran? Beneran ini aku nikah sama dia? Coba koreksi lagi, kali-kali salah. Besok aku balik lagi tanya lagi, mana tahu jawabannya beda" wkwkwkwk

lagi-lagi Allah punya jalan lain... Entah bagaimana mestinya, yang aku inget aku pernah bilang bahwa yaaa aku tidak mau milih lagi, biarin Allah yang pilih, aku terima dan aku ikut. Lagi-lagi kamu harus hati-hati kalo berdoa dan berandai-andai. Mana tahu di aamiin kan sama malaikat. Heemm.. Karena sudah begitu, aku bisa apa selain Oke fine.

Aku yakin hingga sekarang, dan akan tetap yakin sampai nanti selamanya. Bahwa Allah akan memberikan apa yang aku butuhkan. Aku sudah menjaminkan masa depanku pada Nya, rejeki, jodoh, pekerjaan, semuanya. Inna shalati, wanusuki, wamahyahya, wamamatii, lillahirabilla'lamiin. 

Time has gone so fast. tahu-tahu sudah sampe tahap ini. dulu aku pernah berandai-andai sama iing dipinggir sungai, nanti bagaimana ya aku siapin lamaran, nanti bagaimana ya aku bilang sama bapak ibu, nanti bagaimana ya repotnya ngurusin souvenir, nanti bagaimana ya cari tukang mekap, nanti bagaimana ya kalo punya rumah dan anak sendiri. Kita sampe ketawa cekikian karena menertawakan diri kita sendiri yang mikirnya sudah jauh padahal mau sama siapa juga, kita belom tahu. wkwkwkwk.

Allah sudah mengabulkan semua permintaan konyolku. mulai dari bertemu jodoh dengan awalan huruf yang sama dengan namaku, sampe ke semoga masa lalu tidak mengganggu dan aku sudah biasa saja dengernya.. Sekarang aku masih berandai-andai dan mungkin termasuk doa juga, permintaan konyol instilahnya. Aku pingin punya anak kembar laki-laki dan perempuan, aku pingin bisa punya rumah yang kecil tapi ada taman diatasnya, aku pingin punya rumah yang atapnya tranparan, aku pingin bisa jalan-jalan kemana saja dengan budget kecil-kecilan, aku malah pingin one day aku mau jadi HRD untuk rekrut karyawan aku sendiri. Balik lagi, menjaminkan masa depan kepada Allah adalah pilihan terbaik, karena kita tidak akan pernah kecewa.

Entah kenapa Allah sudah jawab semua yang aku mau. Aku mau jalan-jalan kemana saja aku suka, makan-makan apapun yang aku mau, menikmati tugas kuliah yang njelimet, dan pusing sama jadwal pekerjaan yang tak menentu. Bedanya adalah Allah memberiku bonus berupa keringanan secara keseluruhan dengan mengirimkan seseorang yang bisa menjadi tempat untuk aku berkeluh kesah. Maka, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan. 

Mungkin Allah tahu bahwa aku bisa menikmati semua itu, tapi mungkin Allah juga tahu bahwa aku tidak bisa menjalaninya sendirian, maka digerakkan Nya lah seseorang yang dinilainya mampu untuk menjadi kutub positif bagi hidup aku. Mungkin Allah bilang begini "Ya boleh mau jalan kemanapun, makan apapun, asyik kuliah dan kerja dan bisnis, tapi harus membentengi diri ya Ra, harus ada batasan" dan batasan terbaik adalah menikah.

Ternyata kalimat aamiin yang selalu diucapkan ketika ditanya teman kapan nikah, dijawab sudah. Kalimat aamiin yang diucapkan semoga segera cepat-cepat pun sudah dijawab insyaaAllah, mudahkan ya Allah aamiin allahuma aamiin.

Lagi-lagi aku bersyukur. Mungkin aku selalu berandai-andai, tapi ternyata semua perandai-andaian itu didengar Yang Maha Mendengar. Jelas aku bahagia karena Allah sudah sudi mengabulkan doa pendosa seperti aku ini. Kadang malu karena sering ngeluh. Kalo mau dihitung nikmat Nya, aku butuh jari seluruh orang didunia, atau bahkan lebih beribu kali lipat :D

Maka dari itu, senantiasa aku berterima kasih. Aku yakin bahwa setiap kejadian yang menurut manusia adalah kebetulan, sesungguhnya adalah skenario yang sudah dituliskan. :D Yang aku ingat, aku tidak pernah menyebut nama didalam doa sebelum ini. Aku cuma mohon supaya dianugerahkan suami yang senantiasa bersabar atas semua sikapku, semua ujian hidup, semua kesenangan, selalu jujur dan bertanggung jawab nantinya, selalu bersama bukan hanya sehidup semati namun sehidup sesyurga... aamiin :)

Berterima kasih atas pilihan Allah. Semoga selalu sayang dengan apapun yang menjadi kekurangan dan kelebihanku. Aku jelas berterima kasih karena telah dikirimkan paket kilat ekspress dengan berbagai kemelut perasaan sedih, bahagia, cemas dan exited. Apalagi dikirimkan orang yang sama sekali tidak pernah aku bayangkan untuk bisa sama-sama. Aku sampe sekarangpun masih sering tanya "Jadi nikah sama kamu ini aku ya?" saking aku unbelieve bisa secepet ini. Dan selalu dijawab "Jadi ya Allah harus brp kali diulang!!!" :D Berbagai hal konyol sudah kami jalani sebahagian, belum semua. Aku yakin kita pasti kaget masing-masing sekaligus bahagia bila tahu hal aneh apa yang akan terjadi setelah ini.

Aku tahu dan aku sadar bahwa masa lalu adalah hal yang sama sekali tidak aku sukai baik dari masa laluku maupun masa lalunya. Aku sadar sekali bahwa aku sangat tidak menyukai masa lalu yang terjadi. Dalam hal ini, cerita dahulu baik cerita masing-masing bukanlah satu-satunya indikator kebahagiaan sekarang. Aku tetap tidak mempedulikannya. Aku berusaha untuk tutup mata, maka jangan sekali-kali menoleh bahkan kembali lagi. Kami pernah buruk, bahkan untuk hal yang tidak kami sadari. Tapi hal pentingnya adalah bagaimana untuk dapat berubah lebih baik dari tahun ke tahun walaupun perubahannya hanya beberapa persen saja.

Dan Alhamdulillah, aku berubah menjadi baik bahkan sangat baik dengan teman jalan-jalan dan makan-makan yang menurut Allah lebih baik. Cepat berkembang biak yaaa.. :D

With fully love,
Ira yang sekarang minum vitamin terus karena dipaksa ibu :D







Komentar